Rabu, 14 September 2022

Mengulik Adat Sasi, Adat Peninggalan Nenek Moyang Dari Maluku


Maluku merupakan kepulauan yang penuh pesona dan keindahan. Maluku tidak hanya memiliki keindahan sumber daya alam, tetapi juga kearifan lokal yang bertahan hingga saat ini. Kebudayaan Maluku merupakan aspek kehidupan yang meliputi kepercayaan, kesenian dan adat istiadat yang dihayati oleh masyarakat Maluku. Maluku memiliki berbagai budaya dan tradisi yang sudah ada sejak lama dan masih sangat terjaga dan dilestarikan oleh masyarakat Maluku. Salah satu adat istiadat yang masih dilaksanakan di Maluku yaitu Adat Sasi.

*    


Sasi merupakan sebuah adat khusus yang berlaku di hampir seluruh wilayah provinsi Maluku, seperti di daerah Halmahera, Ternate, Buru, Seram, Ambon, dan lainnya. Adat sasi ini berupa larangan kepada masyarakat agar tidak mengambil hasil alam sebelum waktu yang ditentukan tiba, baik berupa hasil kelautan maupun hasil pertanian. Apa tujuan dari adat ini? Tujuannya adalah agar ketika musim panen tiba para petani atau nelayan dapat benar-benar merasakan panen dari hasil kerja keras yang telah mereka lakukan, dan dapat dinikmati bersama masyarakat.

 

Budaya Sasi merupakan sebuah peninggalan yang diwariskan oleh nenek moyang sejak berabad-abad lalu. Tradisi seperti ini membuat masyarakat Maluku tetap menjaga alam mereka agar tetap lestari. Dalam prinsipnya, selain berupa larangan mengambil hasil alam sebelum tiba waktunya tiba, adat Sasi juga dapat memberikan kepuasan tersendiri dari hasil usaha yang telah dikerahkan. Pada awalnya, budaya Sasi ini telah diberlakukan oleh raja-raja Maluku sejak masa sebelum masuknya agama. Namun pada saat masuknya agama di Maluku, baik Islam maupu Kristen, budaya Sasi kemudian dipegang teguh oleh para penanggungjawab masjid dan gereja.

 

 

Penulis: As Shiva Enggar L/ 152010683047

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar