Maluku merupakan kepulauan yang penuh pesona dan keindahan. Maluku tidak hanya memiliki keindahan sumber daya alam, tetapi juga kearifan lokal yang bertahan hingga saat ini. Kebudayaan Maluku merupakan aspek kehidupan yang meliputi kepercayaan, kesenian dan adat istiadat yang dihayati oleh masyarakat Maluku. Maluku memiliki berbagai budaya dan tradisi yang sudah ada sejak lama dan masih sangat terjaga dan dilestarikan oleh masyarakat Maluku. Salah satu adat istiadat yang masih dilaksanakan di Maluku yaitu Adat Sasi.
Sasi merupakan sebuah adat khusus yang berlaku
di hampir seluruh wilayah provinsi Maluku, seperti di daerah Halmahera, Ternate,
Buru, Seram, Ambon, dan lainnya. Adat sasi ini berupa larangan kepada
masyarakat agar tidak mengambil hasil alam sebelum waktu yang ditentukan tiba,
baik berupa hasil kelautan maupun hasil pertanian. Apa tujuan dari adat ini?
Tujuannya adalah agar ketika musim panen tiba para petani atau nelayan dapat benar-benar
merasakan panen dari hasil kerja keras yang telah mereka lakukan, dan dapat
dinikmati bersama masyarakat.
Budaya
Sasi merupakan sebuah peninggalan yang diwariskan oleh nenek moyang sejak
berabad-abad lalu. Tradisi seperti ini membuat masyarakat Maluku tetap menjaga
alam mereka agar tetap lestari. Dalam prinsipnya, selain berupa larangan
mengambil hasil alam sebelum tiba waktunya tiba, adat Sasi juga dapat
memberikan kepuasan tersendiri dari hasil usaha yang telah dikerahkan. Pada
awalnya, budaya Sasi ini telah diberlakukan oleh raja-raja Maluku sejak masa
sebelum masuknya agama. Namun pada saat masuknya agama di Maluku, baik Islam
maupu Kristen, budaya Sasi kemudian dipegang teguh oleh para penanggungjawab
masjid dan gereja.
Penulis: As Shiva Enggar L/ 152010683047
Tidak ada komentar:
Posting Komentar